Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini

Februari 11, 2008 pukul 5:51 am | Ditulis dalam Kebiasaan Kita, Lingkungan Rumah | 31 Komentar

Kita sebagai orang tua maupun guru harus dapat mengajarkan hal-hal yang mungkin menurut kita tidak penting, karena kita telah hidup di generasi yang memang memakai kantong plastik, dan mungkin masa jayanya plastik. Tetapi generasi dibawah kita akan memiliki kehidupan yang berbeda dimana mereka akan sudah berinteraksi dan peduli dengan linkungan sejak kecil sehingga hal-hal tersebut akan menjadi sesuatu yang alami. Salah satu yang perlu diajarkan adalah bahaya kantong plastik dan kebiasaan untuk membawa kantong belanja sendiri. Dibawah ini adalah artikel yang disadur dari harian Kompas 11 Februari 2008.

Bandung, Kompas – Kesadaran mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari harus ditanamkan sejak dini karena kantong plastik tidak dapat terdegradasi di alam.

Hal ini diingatkan Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Skala Usaha Kecil Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tribangun L Song di sela-sela Kampanye Antikantong Plastik di Kampus Institut Teknologi Bandung, Sabtu (9/2).

Kegiatan yang dimotori Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB ini diikuti ratusan pelajar, mahasiswa, artis, dan aktivis lingkungan hidup di Kota Bandung.

Di berbagai negara maju, kampanye antikantong plastik (white pollution) sudah menjadi hal lumrah. Pemerintah China dan Australia bahkan telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi supermarket dan toko-toko membagi-bagikan plastik undegradable (tidak dapat terurai).

Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan ITB, mengatakan, sampah plastik rata-rat memiliki porsi sekitar 10 persen dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna.

Membakar plastik pun bukan pilihan baik. ”Plastik yang tidak sempurna terbakar, di bawah 800 derajat Celsius, akan membentuk dioksin. Senyawa inilah yang berbahaya,” ujarnya.

31 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Selain itu kantong plastik juga berbahaya bagi anak-anak balita yang mungkin bisa mengganggu sistem pernapasan ketika mereka pakai untuk bermain.
    Mari kita mulai memakai tas belanja yang bisa dipakai ulang…

  2. Beberapa bulan yang lalu seekor jerapah peliharaan kebun binatang Bandung mati. Sewaktu dilakukan pembedahan ditemukan puluhan kilogram kantong plastik di perut binatang malang tersebut. Akibat plastik2 itu kini kebun binatang Bandung merugi hampir 2 Milyar Rupiah.

    Saya sih melihatnya kenapa masyarakat masih menggunakan plastik karena memang tidak ada bahan yg bisa menggantikan. Ada bahan lain misal dari kain namun tetap saja masih kalah bagus…

    Masalah ini sih saya jadikan sebagai suatu tantangan bagi saya yang kebetulan sedang memulai jalan mendalami bidang material yang didalamnya termasuk polimer (plastik). Siapa tau aja nanti bakal ditemukan plastik yang bisa diuraikan. 😀

  3. mungkinkah kita menggunakan kertas sebagai kemasan seperti yang di gunakan kawan kawan di eropah sana …… sedangkan yang terlanjur menggunakan plastik bisa mengumpulkan sampai jumlah yg banyak terus di jual kepada pihak yang pemamfaat… kan bisa nambah uang saku…. he he..

  4. “Membakar plastik pun bukan pilihan baik. ”Plastik yang tidak sempurna terbakar, di bawah 800 derajat Celsius, akan membentuk dioksin”

    nah klo ini dihubungkan dengan PLTSa yang direncanakan oleh Pemkot Bandung sebagai salah satu solusi sampah gimana yah?

  5. apa jalan keluar yg paling mendekati bijak untuk menangani plastik yg sudah terlanjur ada di sampah mas?

  6. Mengurangi pemakaian kantong plastik / keresek bisa dimulai dari rumah tangga. Barang belanjaan sehari-hari, tukang sayur keliling dan di pasar, semua pakai kantong plastik.

    • kembalilah kita kehidupan yang memakai barang yang alami bungkusan yang terbuat dari daun-daunan.Oleh karena itu amri kita lestarikan habitat pepohonan yang hijau dan lebat jangan ditebang, ok.

  7. Urun rembug dari saya:

    #1 REDUCE, Kurangi kantong plastik. Sudah menjadi kebiasaan tidak berarti kita tidak bisa menolak pemberian kantong plastik. Mulai dari membiasakan diri untuk menolak menerima kantong plastik dengan cara:
    #1.a. Mulai dengan NIAT, Insya Allah menjadi Ibadah. Yang akan kita lakukan memerlukan disiplin yang kuat, serta mungkin mengundang cemooh dari orang. Tanpa NIAT yang kuat, biasanya tidak jalan.
    #1.b. Kalau belum punya tas belanja, beli tas belanja. Tas ini sudah tidak populer di kota, tapi masih ada di kampung. Kalau tidak, pakai tas apa saja yang bisa difungsikan sebagai tas belanja.
    #1.c. Kalau berniat belanja dari rumah, bawa tas belanja.
    #1.d. Kalau mampir belanja (tidak membawa tas belanja), tetap tolak tas plastik kalau belanjaan cuma satu biji (bisa ditenteng) atau masih bisa kita masukkan ke tas.

    #2. REUSE, setelah berusaha REDUCE, biasanya tetap ada juga kantong plastik yang sampai ke kita. Kalau ada simpan, jangan langsung kirim ke tempat sampah. Cobalah sebanyak mungkin kita gunakan buat berbagai kepentingan.

    #3. RECYCLE, ketika kantong tersebut tidak bisa kita REUSE lagi, kita kita kirim ke tempat sampah, tapi pisahkan sampah plastik dari sampah basah. Ini untuk memudahkan proses daur ulang berikutnya.

    #3. Tentang PLTSa, mereka bilang pembakarannya sudah di atas 800 derajat Celcius. Cuma sebetulnya bahaya PLTSa bukan cuma itu. Coba google saja soal Bahaya PLTSa Gedebage ini.

  8. saya setuju bahwa kampanye sejak dini harus dilakukan, dan persisten, terus menerus, kampanye seperti ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, dan harus terus dilakukan….

  9. jadi inget ama jaman baheula, ibu2 nya masih rajin bawa tas jinjing yg gede, motif bolong2, pagi2, dah pasti mau ke pasar tuh..mestinya sekarang kita aktifkan kembali tas2 jinjing itu ya

  10. Mau syer aja.
    Dalam rangka Go GREEN, hari ini kantor kami membagikan kantong belanja cantik untuk seluruh pegawai tetap dan tidak tetapnya.


    Salam (dc)

  11. Proses daur ulang sekarang ini terus di kampanyekan terutama untuk bahan-bahan yang terbuat dari bahan plastik, karena bahan ini sangat sulit sekali untuk diuraikan. Masalah ini menarik sekali untuk di cari solusinya agar sampah plastik ini dapat diubah ke bentuk lain yang dapat dimanfaatkan. Salah satu contoh bahan plastik yaitu kantong plastik sedang kami daur ulang dengan memanfaatkan oli bekas dan mengubahnya menjadi minyak gemuk. kami juga mau nanya apa hasil ini sudah termasuk ramah lingkungan dan hasil ini dapat dipergunakan? saat ini yang kami lakukan hanya sebatas penelitian saja.

  12. setuju buat REDUCE,REUSE dan RECYCLE
    terutama buat kita yang biasa belanja di minimarket buat para anak2 kost baik yang udah kerja maupun masih kuliah,usahakan maximal kita pakai 1 kantong plastik, tapi bawa dari rumah jauh lebih baik.
    untuk tas belalnja kita juga bisa pakai dari kerajinin daerah

  13. ass…

    aduuh pusing juga mikirin jaman skrg…
    banykk bgt yang ngerugiinnn…
    btw, sy stUJU buat REDUCE, REUSE, dan RECYCLE ny.. jy ny bakal ngebantu bgt buat praktik bhs. indonesia de…coz, niatnya mw pidato ttg bahaya plastik bgi lingkungan,,,,
    thanX Y…Tas info ny..
    ooo..yy,,,klw ada yang pnya info ttg bahaya plastik lainnya, tolong kirim ke;
    http://www.leifa_tanteic@yahoo.co.id

    tolong ya……
    ARIGATOU GOZAIMASU…

  14. buat yg ngekos…
    klo sring beli makanan bungkus, segera simpan kantung plastik itu, dan klo udah terkumpul agak banyak (di atas 10), kasih lagi ke warung makanan biar ama mereka dipake lagi..itung2 mereka juga mengirit pengeluaran kan…

  15. wah plastik emang sebuah dilema negara berkembang..yah plastik2..cape deeh!!!

  16. plastik…..
    sepertinya benda yang satu ini benar-benar memusingkan setiaqp orang.
    kalo saya pikir,meskipun kita telah memulai memisahkan sampah organik dan anorganik tapi setelah sampah-sampah itu berada di TPA tetep aja jadi satu lagi. sebenarnya yang perlu ditekankan disini adalah kepedulian pemerintah terhadap sampah-sampah.karena meskipun individu2 telah sadar akan hal ini kalo pemerintahnya ga ngedukung ya percuma. iya kan???
    saya juga sangat setuju kalo kampanye bahaya kantong plastik digalakkan terus. dan tentunya kita juga harus membudayakan kembali tas2 belanja yang digunakan orang-orang zaman dulu.
    kalo ga dimulai dari sekarang,kapan lagi???kalo ga dimulai dari kita,harus siapa lagi yang memulainya???

  17. mau aja sih mengurangi pemakaian plastik kl lg belanja. tp kdng situasi gk mendukung. 4exp, kl kita beli baju di dept.store, kan msh pk plastik tuh. tp kl blnj bulanan bs. krn slh st hyprmarket udah ada yg menyediakan tas yg bukan dari plastik. ada 2 jenis sih sbnrnya. yg dari kain n plastik. tp dua2nya kl rusak bisa dikembalikan n ditkar sm yg baru. jd lmayan lah. bisa juga caranya kl kita belanja kecil2 di supermarket, dimasukin tas aja. jd mengurangi pemakaian plastik kan.

  18. memang benar kita semua harus peduli ama lingkungan, bagaimana cara memulainya? perusahaan saya adalah 1st factory di Indonesia yang bisa produksi shopping bag dari bahan degradable dalam waktu 10 minggu. Namun setiap kali kita mau presentasiin, perusahaan sudah nanya, mahal ga? dan akhirnya mereka cari murah yang bahannya ga jelas..
    Jadi, harusnya perusahaan mau mulai untuk go green

  19. emang risih banget liat kantong plastik betebaran dimana2.
    klo emang gitu mestinya kan ada dukungan dari pemerintah nas/setempat , bikin kek…! produk pengganti kantong plastik. kemudian dimasyarkatkan.
    trus larang tuh kantplas yang masuk ke negri kite…iye ‘gak…dijamin warga pasti ngedukung dech.

  20. Kami di rumah membiasakan tidak membuang langsung plastik kemasan belanja dari supermarket atau pasar, tapi menggunakannya untuk membungkus sampah rumah tangga untuk dikumpulkan oleh tukang sampah. Apakah ini sudah benar?

  21. kembali aja ke zaman dahulu
    pake daun pisang, gak bahaya!
    DIJAMIN
    ‘_’!!!!!

  22. maslhnya smua tu trgntg ma mntal
    jd ingt jmn dlu, org bngks nasi pake daun tp skrg dah jarang

  23. Kembali lagi ke alam lebih baik. Mari kita belajar kembali mengapa orang tua kita dulu sering menggunakan daun untuk membungkus makanan. Apakah teknologi belum ada. Siapa sebernanya yang tradional. Kita atau orang tua kita. Kami ajak semuanya saja mencoba makan nasi yang dibungkus daun jati muda, enak sekali rasanya. atau yang dibungkus daun pisang juga eeenaaak tenan. Coba ya biar tahu rasanya

  24. buat mas akhmad nanang…
    kayaknya kalo’ plastik diganti kertas gak bagus juga
    soalnya pembuatan kertas juga kan butuh pohon untuk ditebang…, lagian tas dari kertas mudah sobek
    gantinya jangan kertas kali ya
    mendingan tas dari anyaman rotan aja kali ya, awet dan unik

  25. wah…Adakah yang jual kantong belanjaan dari kain.. boleh dong infonya.. pengen neh berusaha ngurangin pemakaian kantong plastik,,,,

  26. kayu aj lbih natural…….

  27. saya dengar di ipb sudah ada yang melakukan penelitian mengenai plastik yang terdegradasi dalam tanah.kalo tidak salah, plastik tersebut tersebut terbuat dari kulit ubi atau semacamnya. kekurangannya plastik tersebut hanya dapat digunakan beberapa kali saja dan harganya agk sdkt mhl utk sbuah kantong plastik. harapannya seh, marketingx jgn cm k mhsiswa aj, kl bs targetanx dganti jd t4 t4 pnuh org kantorn atw ibu2 tajir yg ga sungkan ngeluarin dana lbh bwt gantiin kntg kresek..kl bminat, sy bs bnt ksh cp dr ipb,,skdr informasi : sy bkn lg ngjual produk pribadi, tp cm ngbantu tmn2 yang lg ush masarin produkx,,

  28. betul!!! aku juga gak sreg ma kntng plastik…
    ni aku lagi bwt iklan mengenai hal itu..
    tolong dilihat,dikomentari n di vote ya..
    nih linknya:

    http://indosatshortmovie.com/?ad=v&d=214&page=3

    terimakasih

  29. saya sangat tertarik dgn usaha pembuatan tas hjau ini..
    terutama di daerah saya,ACEH.
    ada ga rekanan yg mau join dngn kami di aceh?
    klo ada hubungi saya,
    email : hafidhmunandar@yahoo.co.id
    Hp : +6285260250585(sms)

    Mohon di bantu ya pak mderator blog
    trimss…

  30. melihat bahaya2 yang ditimbulkannya, sudah saatnya kita mengurangi penggunaan kantong plastik.

    sudah punya tas baGoes? baGoes adalah solusi nyata untuk membantu mengurangi penggunaan kantong plastik. Selain bisa dilipat menjadi gantungan kunci, baGoes dapat mengganti hingga 1000 kantong plastik.

    info lebih lanjut mengenai tas baGoes bisa dilihat di http://shop.greeneration.org

    yuk sebarkan pengurangan penggunaan kantong plastik ini, untuk mendukung terwujudnya Indonesia tuntaskan sampah! 🙂

    Salam,

    Reta Yudistyana
    Greeneration Indonesia


    Greeneration Indonesia
    green attitude green environment
    Kanayakan D 35 . Bandung 40135
    Jawa Barat – Indonesia
    Telp/Fax: +62-22-2500 189
    Email: info@greeneration.org
    Web: http://www.greeneration.org


Tinggalkan Balasan ke Si manis Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.