Tik… tik… tik… hemat airnya

Mei 16, 2008 pukul 4:04 pm | Ditulis dalam Eksperimen, Kebiasaan Kita | 7 Komentar

hand pump

Pernah coba memompa air tanah dengan pompa tangan? Cape sekali loh… karena air tanah ada jauh di bawah tanah dan sulit dipompa ke atas. Mungkin sekarang tidak terlalu terasa karena kita tinggal memutar kran dan air langsung keluar karena kita sudah memakai pompa listrik. Oleh karena itu kita harus bisa menghargai air yang kita pakai sehari-hari.

Tahukah kamu? Continue Reading Tik… tik… tik… hemat airnya…

Iklan

Ajaran baru tentang menabung sejak kecil

Maret 5, 2008 pukul 4:34 pm | Ditulis dalam Kebiasaan Kita, Lingkungan Rumah | 7 Komentar

dora bankSudah ada berapa teori tentang mengajarkan uang kepada anak? Mungkin setiap orang tua akan memiliki teori yang berbeda dengan yang lain. Setiap keluarga pun memiliki budaya tentang uang yang berbeda sehingga teorinya pun berbeda.

Teori terbaru yang saya tulis disini adalah kreasi dari Nathan Dungan, pendiri Share Save Spend, sebuah organisasi yang membantu anak muda dan dewasa untuk memiliki kebiasaan manajemen uang yang baik.

Tujuan dari program Share Save Spend adalah untuk memberikan alat yang mudah digunakan agar semua orang bisa belajar menyeimbangkan antara pengeluaran dan menabung.

Teori ini ditulis dalam buku  Prodigal Sons and Material Girls: How Not to Be Your Child’s ATM yang saya juga belum baca. (nanti kalau sudah baca akan saya tulis resensinya)

Tetapi inti dari teori yang diberikan oleh Nathan Dungan adalah:

Berikan uang jajan kepada anak anda sejak umur 5 tahun.

Ajarkan anak anda untuk:

  • Menabung 25% dari uang jajan tersebut
  • Membagi 25% daru uang jajan tersebut
  • Hanya boleh membelanjakan 50% dari uang jajan tersebut

Maksudnya membagi adalah untuk mengajarkan anak membelanjakan uang tersebut untuk keluarga atau sebagai aksi sosial.

Satu trik lagi pada waktu belanja adalah bila anak anda menginginkan sesuatu, buatlah peraturan untuk memikirkan keinginan tersebut selama 24 jam. Waktu tersebut akan mengajarkan anak untuk tidak membeli karena emosi saja, tetapi direncanakan dan agar anak tersebut mengerti kepuasan setelah menunggu.

Menurut saya teori baru ini sangat baik untuk dicoba. Mungkin sudah banyak yang mengajarkan anak untuk menabung, tetapi bila anak ingin mengambil semua tabungan untuk membeli barang, karena tidak ada peraturan untuk benar-benar menabung maka hal itu belum lengkap. Dengan cara ini, maka anak akan tetap ada tabungan dan suatu perencanaan/anggaran belanja yang lebih baik.

Setiap keluarga memang berbeda, tetapi mudah-mudahan teori ini bisa memberikan ide-ide baru dalam mengajarkan uang kepada anak kita.

Konsumsi yang terkontrol akan menghasilkan lingkungan yang lebih baik.

Semoga bermanfaat.

Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini

Februari 11, 2008 pukul 5:51 am | Ditulis dalam Kebiasaan Kita, Lingkungan Rumah | 31 Komentar

Kita sebagai orang tua maupun guru harus dapat mengajarkan hal-hal yang mungkin menurut kita tidak penting, karena kita telah hidup di generasi yang memang memakai kantong plastik, dan mungkin masa jayanya plastik. Tetapi generasi dibawah kita akan memiliki kehidupan yang berbeda dimana mereka akan sudah berinteraksi dan peduli dengan linkungan sejak kecil sehingga hal-hal tersebut akan menjadi sesuatu yang alami. Salah satu yang perlu diajarkan adalah bahaya kantong plastik dan kebiasaan untuk membawa kantong belanja sendiri. Dibawah ini adalah artikel yang disadur dari harian Kompas 11 Februari 2008. Continue Reading Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini…

Kelas Ramah Sampah

Februari 7, 2008 pukul 1:09 pm | Ditulis dalam Kebiasaan Kita, Lingkungan Sekolah | 15 Komentar

Kelas Ramah SampahBelajar ramah pada lingkungan tak harus selalu dalam bentuk pelajaran yang diikuti ujian. Belajar ramah pada lingkungan bisa kita mulai dari kebiasaan sehari-hari. Saya menggunakan hal ini sebagai salah satu cara untuk membiasakan kami semua belajar ramah pada lingkungan.

Barangkali, kebiasaan-kebiasan ini dapat anda lakukan di kelas atau di rumah.

Kotak Kardus

Saya biasa menggunakan kotak kardus sebagai wadah-wadah penyimpanan.

Saya meminta kardus-kardus bekas botol air mineral atau minuman kotak di kantin sekolah. Alternatif lain, anda bisa meminta kotak bekas kertas rim di kedai fotokopi.

Kardus-kardus yang saya gunakan, luas dasarnya sesuai dengan ukuran kertas A4 atau ukuran kertas folio. Saya memotong kardus besar itu agar tingginya hanya sekitar 8 cm. Agar lebih menarik, saya membungkus kardus-kardus itu dengan kertas warna warni seperti kertas kado.

Kardus-kardus ini banyak gunanya di dalam kelas. Saya biasa menggunakannya sebagai tempat kertas, tempat mengumpulkan tugas, tempat alat tulis, dan lain sebagainya. Saya tak perlu membeli wadah-wadah plastik. Continue Reading Kelas Ramah Sampah…

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.